Hidup kita

Bismillah.




Tersebutlah al kisah. Seorang naqib berpesan kepada ahli usrahnya. Tentang hidup kita.
Dengan bersahaja dia melontar kata, yang terbit dari lubuk jiwa.
Hidup ini bukan untuk yg hidup,
Tapi Hidup ini untuk Yang MahaHidup,
Kita hidup bukan untuk mati,
Tapi kita mati untuk kita hidup

Lantas beliau menerangkan setiap baris kata-kata beliau itu diselang seli dengan lawak-lawaknya yang cukup bersahaja.

Sebenarnya, kata-kata tersebut telah berulang kali saya baca dan dengar. Malah telah melekat di dalam memori. Namun entah, kali ini baru terasa tusukannya. Bagai hati baru terbuka dari segala yang menutupinya.

Kalau hakikatnya, kita ini hidup hanya untuk Yang Maha Hidup dan kita mati untuk hidup semula di sisi Allah sama ada di syurga atau di neraka satu masa nanti, maka apakah ertinya kelalaian, keputus asaan juga ketidaksetiaan kita di dunia ini yang sebentar cuma ?

Kehidupan dan kebahagiaan kita yang sebenarnya, hanyalah di sisi Allah, apabila dapat bertemu dengan Nya, apabila Dia sudi bertemu kita di alam baqa' nanti. Itu pun, kalau Dia sudi. Jika tidak? ...

Maka yang harus kita sedari adalah tidaklah kehidupan di dunia ini, melainkan hanya untuk Allah semata-mata. Dan kita semua hakikatnya sedang menanti dan menahan rindu untuk dapat memandang wajah Nya.
Kita hidup untuk itu. Untuk Dia. Untuk Dia Yang Maha Hidup !


Wa Allahu A'lam.


Semoga Allah redha ^ ^

No comments:

Post a Comment