sungguh -2

Bismillah

Sambungan kisah sebelumnya




Malam itu, Irsyad duduk di atas jalan, di kawasan luas hadapan dewan sekolah. Beratapkan awan gemawan yg bertatahkan bulan nan malu dan juga bintang yg bukan cuma satu.

Irsyad bertafakur. Sendirian. Kelopak matanya sudah berair. Hatinya sendu. Tergamit-gamit fitrah yang rindu .

Sungguh,
Irsyad rindu.. Irsyad rindu perintah-perintah Allah ditaati, sunnah-sunnah Rasulullah ditegakkan di bumi gersang ini. Biar cinta Allah dapat dia rasa di setiap tempat dan waktu, wujud dalam setiap jiwa yang dia temu.
Agar tidak lagi, dia melihat siapa siapa pun sakit-sakit lagi.

Allah... Sungguh Engkau Maha Tahu!

Irsyad lelap kelelahan di situ.

--------

Tiba-tiba..
Bahu Irsyad disentuh. Irsyad terkejut!

Seekor kucing kini di hadapan Irsyad.
Merenung Irsyad dalam -dalam.

Irsyad berpeluh, ketakutan. Kucing apa ini.. ????!

Kucing itu membuka mulut lalu berkata lantas membuat Irsyad terkaku seketika.

"umat Islam perlu kuat! Mengapa lelap dan lelah sahaja! Bangkit dengan keimanan segera! "

Kucing itu terus berlalu meninggalkan Irsyad seorang diri di kegelapan malam.

Air mata Irsyad menitis. Tidak dapat ditahan-tahan lagi.

Tiba masa kini, aku bangkit dari lelah ini.
Seru hati Irsyad.

Irsyad bingkas bangun dengan deraian air mata, berwudhu, lantas menunaikan solat sunat tahajjud di bawah cahaya rembulan. Berdoa dan berdoa, moga Allah Pelihara ummah ini, sembuh kan hatinya..

Krik Krik..
Cengkerik mengintai di celahan daun rumput. Melihat Irsyad berjaga semata kerana Allah malam nan dingin ini, membuat kan cengkerik turut bahagia sama. Gembira sampai terketawa -terketawa cengkerik. Cengkerik doa, ya Allah berkatilah Irsyad..




Semoga Allah redha ^ ^

Sungguh

Bismillah





Malam itu, Irsyad duduk di atas jalan, di kawasan luas hadapan dewan sekolah. Beratapkan awan gemawan yg bertatahkan bulan nan malu dan juga bintang yg bukan cuma satu.

Irsyad bertafakur. Sendirian. Kelopak matanya sudah berair. Hatinya sendu. Tergamit-gamit fitrah yang rindu .

Sungguh,
Irsyad rindu.. Irsyad rindu perintah-perintah Allah ditaati, sunnah-sunnah Rasulullah ditegakkan di bumi gersang ini. Biar cinta Allah dapat dia rasa di setiap tempat dan waktu, wujud dalam setiap jiwa yang dia temu.
Agar tidak lagi, dia melihat siapa siapa pun sakit-sakit lagi.

Allah... Sungguh Engkau Maha Tahu!

Irsyad lelap kelelahan di situ.





Semoga Allah redha ^ ^

Deru-deru Cinta

Bismillah.

Usah biar cinta terkulai,
Allah dan Rasulullah usah di lalai


Deru-deru pantai terus-terusan menyeru, ingatkah akan dikau pada pencipta Mu?
Langit luas nan biru saban waktu memberitahu, ia akan runtuh bila tiba waktu..
Pepohon bertanya melambai-lambai , pada zikrullah mengapa hatimu lalai..
Bayu sejuk mengelus pipi, nikmat Nya yang begitu banyak bagaimanakah dikau syukuri...
Hinggap si pipit di atas atap, sungguh rezkimu telah di tetap..
Riak-riak air di kuala, hati tenang Allah di jiwa...
Sepasang kekasih sedang bercinta, Cinta mu pada siapa?

Bila nafas tak terhela lagi, denyut nadi pun berhenti,  mengalir darah tiada lagi, wajah dan tubuh pucat lesi, bila manusia sudah mati,
Manusia tidak akan boleh mengundur masa untuk melakukan ketaatan kepada Allah yang telah dilalaikan sebelum ini. Fitrah hati yang ingin mencintai Allah dan Rasulullah tak akan bisa terpenuhi lagi. Hendak kembali ke dunia untuk merasai cinta Allah dan Rasulullah, sudah telaambat jua. Alangkah deritanya......Tidak di izin mencintai Allah, merindui Rasulullah...
Allahummaghfirlanaa, Allahummahfaznaaa...

Namun kini,
Nafas masih kau hela, denyut nadi degupnya ada, mengalir darah berseri muka, dikau masih bernyawa...
Hargailah, cinta Allah dan RasulNya !
Walau sedetik jangan di sia...
Berdeguplah terus berdegup CINTA,
Dan usahlah walau sedetik,
cinta Nya dikau carik

***

Setia,
Pantai itu akan terus mengalun irama,
Deru-deru Cinta.
Hingga tiba masa.

Wahai Allah, barokahkan hari-hari kami dengan cinta Mu dan cinta Kekasih Mu, ya Rabbal aalameen..








Semoga Allah redha ^ ^