Ali

Bismillah...





4:00 pagi.

Ali bingkas bangun menuju ke masjid selaju mungkin. Tidak sabar sang hati untuk bertemu cinta.Dia lah Allah Yang Maha Esa.

Kakinya lancar mengatur langkah.  tiba- tiba ...
sreeeeeetttttt...BUUMMMM!!!!

"Allahh..." ... Jasad Ali terkulai di tengah jalan. Bersama hatinya yang membara, penuh  cinta untuk Allah dan Rasul Nya.  Jasad Ali mungkin masih di situ. Di atas jalan batu. Tumpahan darah di atas baju. Namun, hatinya sudah terlebih dahulu terbang bahagia mencari Pemilik cinta dalam qalbu.

Hujan membadai, seolah menangis. 
Dunia ini sesungguhnya telah kehilangan. Seorang Ali yang dicintai dan mencintai Allah dan Rasulullah...Satu asbab bala diangkat dari bumi ini sudah sirna.

------

Al Quran masih kukuh dalam pelukan, meski nyawa tidak lagi dikandung badan.
Jubah putih bermandi cahaya. Kopiah putih masih di atas kepala.
Wajah tersenyum, cahaya di mana-mana.

Rindu itu dalam perjalanan bertemu rindu.

..

Sudahkah kita renungi bagaimana mati kita? Tertutupkah aurat kita? Hinakah atau bakal dimulia? Akankah roh kita disambut baik dan diterima ?
Semua masih menjadi tanda tanya selagi jasad berpijak lantai dunia. Yang kita perlu lakukan sebatas usaha tanpa putus asa dengan rahmat Nya.. Ya. Tanpa putus asa meski terasa sudah tiba dihujung asa.

Pernahku dengar kalam alim 'ulama bahawa keadaan kita mati ditentukan oleh cara kita hidup. Apa yg kita lazimi...

"Wahai Allah kami..tuntunlah setiap langkahan kami agar tetap dalam keredhaan Mu.."

" Wahai Allah kami, perkenankanlah untuk kami pengakhiran yang baik"...

"Wahai Allah kami, tutupilah aib-aib kami, hambaMu yang lemah lagi dhoif pada Mu"

"Wahai Allah kami , belas ihsanlah terhadap kami"






Semoga Allah redha ^ ^

No comments:

Post a Comment