Penawar segala

Bismillah...


Di hamparan pepasir putih... Duduk seorang Irsyad. Berteleku keseorangan. Bersama hati yang kian rawan. Deru sang ombak memecah sunyi...dan kini Irsyad menyedari dirinya benar-benar sedang ditundukkan di bawah lazuardi Tuhan...

Setelah dunia diambil darinya, Irsyad terdampar hiba, mencari sang Maha Penguasa. Baru mahu hatinya tunduk. Setelah dirinya terhantuk...

Irsyad mendongak tawadhu', memandang langit luas... Kanvas kebesaran, milik Penguasa Alam... Sebuah lukisan cinta... Dia tundukkan seluruh alam kepada manusia... Namun kebanyakan manusia tidak menyedari cinta ini. Apalagi mensyukuri. Menyebabkan mereka tidak sanggup setia. ..bermaksiat segala... Alangkah tegarnya... Dia beri nikmat, engkau balas maksiat... Sedangkan Dia Maha Agung dan engkau hina yang amat. Namun masih lagi padamu, Dia sudikan Ehsan dan Rahmat.
Sungguh, inilah Kasih hakiki yang didamba setiap hati. Namun cintakan dunia menyebabkan kasih itu kian kabur dan lebur dari hati manusia. Kemudian, jadilah manusia itu...sakit...

Saat bayu lembut mengelus pipi... bergema suara misteri memecah sunyi... Sejuk serta merta menerobos raga Irsyad yang luka dan sepi.


" Kau tahu bila manusia mula terluka...?

   Tatkala dia mulai melupa dan menjauh dari Tuhannya... 
   Allah, Rabbul Alamin...

Wahai manusia... ! Bersegeralah menuju Penawar segala ..."


Puputan angin segera membawa suara itu pergi... yang tinggal...hanya deru ombak dan esakan Irsyad. Bersahut-sahutan. Berselang- seli.
Air mata mengalir laju membasahkan kolar baju. Irsyad pilu semakin pilu.
Menyedari dirinyalah  yang dimaksudkan sang suara misteri yang telah berlalu pergi...
Dialah yang sedang melukakan diri sendiri.

"Maka bersegeralah kepada Tuhan mu "

Dalam derai air mata yang kian laju, Irsyad bangkit menyambut seru.
Allah...tolong kuatkan jiwa itu.. !





Semoga Allah redha ^ ^

No comments:

Post a Comment